Cara Praktis Menulis Artikel Jurnal (4)

Daftar Isi

RuangJurnal.com – Kami melayani jasa Fast Track Jurnal Sinta untuk berbagai kebutuhan anda, seperti kenaikan pangkat, syarat kelulusan, dan masih banyak lagi. Namun, sebelum itu, anda bisa menyimak bahasan di bawah ini mengenai cara praktis menulis artikel jurnal

■ Kelemahan apa yang sering terdapat dalam abstrak?

Berikut ini adalah salah satu atau beberapa kelemahan yang sering terdapat dalam abstrak.

1. Memuat terlalu banyak latar belakang penelitian.

2. Masalah penelitian tidak tercantum atau tidak jelas.

3. Tujuan penelitian tidak jelas.

4. Metode penelitian terlalu rinci.

5. Memuat rumus dan angka statistik.

6. Hasil penelitian tidak jelas.

7. Memuat singkatan atau akronim yang tidak umum.

8. Kata kunci bukan merupakan konsep penting dalam tulisan.

9. Tidak dibuat dalam dua bahasa.

BAGIAN ISI

1. Pendahuluan

■ Apa yang perlu ditulis dalam Pendahuluan?

Pendahuluan dapat diawali langsung dengan kalimat tanpa subjudul, atau menggunakan subjudul “Pendahuluan”, bergantung pada gaya selingkung penerbit jurnal. Bagian pendahuluan menguraikan:

(a) latar belakang masalah,

(b) rumusan masalah,

(c) keadaan masalah tersebut pada waktu sekarang,

(d) penelitian terkait yang sudah pernah dilakukan tentang masalah,

(e) keterbatasan pengetahuan tentang masalah,

(f) hipotesis penelitian (untuk penelitian kuantitatif), dan

 (g) alasan pentingnya masalah itu diteliti.

Dalam pendahuluan juga disebutkan:

(a) batasan masalah,

(b) masalah yang diteliti secara spesifik,

(c) tujuan penelitian secara jelas, dan

(d) manfaat hasil penelitian.

Bagaimana menuliskan Pendahuluan?

Pendahuluan ditulis dengan bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif.

Isi antarparagraf saling berkaitan dan secara keseluruhan koheren.

Dalam pendahuluan dihindari pembahasan teori seperti kajian teoretis dalam laporan asli penelitian. Akan tetapi, teori atau konsep dasar yang dipakai dalam kerangka berpikir dapat dituliskan dalam bentuk paragraf dengan bahasa sendiri dan bukan merupakan kutipan langsung.

  • Kelemahan apa yang dapat terjadi pada Pendahuluan?
  • Tanpa disadari penulis, kelemahan berikut dapat terjadi:
  • Latar belakang terlalu banyak atau kurang informasi.
  • Rumusan masalah tidak jelas atau terlalu umum. .
  • Memuat kajian teoretis dengan banyak kutipan langsung.
  • Tidak mengaitkan dengan penelitian yang berhubungan erat.
  • Tidak menjelaskan alasan dan manfaat penelitian.
  • Gagasan tidak koheren antarparagraf.

METODE

Di bawah subjudul Metode Penelitian disebutkan:

  • tempat dan waktu penelitian,
  • jenis penelitian,
  • sumber data (termasuk populasi kalau menggunakan),
  • teknik pengambilan sampel (kalau menggunakan),
  • instrumen pengumpulan data, dan
  • teknik analisis data.

Uraian tentang metode penelitian ditulis dalam bentuk paragraf.

■ Kelemahan apa yang dapat terjadi pada penulisan Metode?

  • Kelemahan yang dapat terjadi ialah:
  • terlalu banyak atau kurang informasi tentang metode yang dipergunakan,
  • memuat rujukan/kutipan teori, memuat informasi yang telah disebutkan pada pendahuluan,
  • memuat data hasil penelitian, atau
  • tidak koheren.

3. HASIL

■ Apa yang ditulis di bawah subjudul Hasil Penelitian?

Di bawah subjudul Hasil Penelitian disebutkan hasil pengolahan data berdasarkan pertanyaan penelitian. Uraian pada subjudul ini dapat dilengkapi dengan tabel, grafik, atau diagram untuk mendukung hasil penelitian. Dalam subjudul ini belum ada analisis penulis.

Data yang disajikan hendaknya: (a) relevan dengan inti masalah, (b) akurat, (c) bukan data mentah, (d) sudah diolah, (e) merupakan rekapitulasi, (f) konsisten, dan (g) logis.

Setiap data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram diberi nomor dan judul serta ditempatkan dekat dengan uraian dalam tulisan. Tabel, grafik, atau diagram dibuat secara jelas, rapi, sederhana, mudah dibaca dan dipahami. Hindari pemuatan tabel, grafik, atau diagram yang tidak terkait dengan uraian atau membingungkan.

■ Kelemahan apa yang dapat terjadi pada Hasil Penelitian?

Kelemahan berikut dapat terjadi karena:

(a) tidak menampilkan data,

(b) data yang ditampilkan terlalu rinci,

(c) bukan merupakan rekapitulasi data,

(d) bukan data hasil penelitian,

(e) data yang sama disajikan dalam berbagai tampilan (tabel, diagram, dan grafik),

(f) kurang relevan dengan inti masalah,

(g) data sudah dibahas, atau

(h) memuat informasi metode penelitian.

4. PEMBAHASAN

■ Apa yang menjadi fokus Pembahasan?

  • Pembahasan difokuskan pada:
  • Masalah yang menurut penulis penting dan menarik.
  • Salah satu atau lebih dari pertanyaan penelitian.
  • Tidak harus semua pertanyaan penelitian dibahas.
  • Implikasi hasil penelitian.

Isi subjudul ini merupakan analisis penulis/peneliti tentang data yang dipaparkan sebagai hasil penelitian. Penulis menguraikan bagaimana ia menanggapi dan memaknai data yang ada, antara lain dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

  • Sejauh mana hasil penelitian menjawab pertanyaan penelitian?
  • Apakah hipotesis penelitian dibuktikan (untuk penelitian kuantitatif)
  • Mengapa hasil penelitian demikian?
  • Apa akibatnya kalau demikian?
  • Seharusnya bagaimana?
  • Apa bedanya dan kaitannya dengan penelitian sejenis lainnya?
  • Apa implikasi hasil penelitian?
  • Apa keterbatasan/kelemahan penelitian?

Pembahasan dalam subjudul ini dapat dikembangkan penulis lebih luas, lebih dalam, dan lebih kritis daripada pembahasan pada laporan lengkap penelitian. Untuk memperkuat pembahasan, penulis dapat menggunakan rujukan teori dan hasil penelitian lain.

Isi pembahasan menunjukkan posisi penulis atas hasil penelitian yang ditulis secara kritis, jelas, lugas, dan koheren. Penulis dapat pula menyebutkan kelemahan atau keterbatasan penelitian.

Kelemahan apa yang dapat terjadi dalam Pembahasan?

Kelemahan yang dapat terjadi pada pembahasan adalah:

  • terlalu umum dan tidak fokus,
  • tidak kritis,
  • kurang/tidak relevan dengan masalah,
  • argumentasi tidak didukung dengan data atau rujukan teori, .
  • kurang/tidak menggunakan hasil penelitian,
  • pembahasan tidak selaras dengan hasil penelitian,
  • interpretasi subjektif,
  • tidak membahas implikasi,
  • tidak menyebutkan keterbatasan penelitian, atau
  • mencampurbaurkan pembahasan dengan hasil penelitian sehingga membingungkan.

C. SIMPULAN

Simpulan terdiri atas (a) kesimpulan dan (b) saran yang merupakan hasil pembahasan sebelumnya dengan tetap mengacu pada masalah atau pertanyaan penelitian secara konsisten. Hindari kesimpulan dan saran yang tidak terkait dengan masalah penelitian dan pembahasan sebelumnya.

Untuk bagian simpulan ini, ada jurnal yang menggunakan subjudul kesimpulan yang isinya terdiri atas kesimpulan dan saran. Istilah mana yang dipergunakan dapat dilihat pada petunjuk penulisan masing-masing jurnal.

Kesimpulan dan saran ditulis dalam bentuk paragraf yang koheren dan bukan dalam bentuk butir-butir (pointers). Kesimpulan merupakan hasil pembahasan atas data yang diperoleh dalam penelitian. Saran dirumuskan seoperasional mungkin mengacu pada kesimpulan.

■ Kelemahan apa yang terjadi pada Simpulan?

Kelemahan yang dapat terjadi pada simpulan adalah sebagai berikut.

1. Kesimpulan:

  • berisi data hasil penelitian bukan sintesis pembahasan,
  • berisi teori yang dijadikan rujukan,
  • tidak terkait dengan pembahasan,
  • tidak terkait dengan masalah/pertanyaan penelitian,
  • terlalu umum, atau
  • masih terdapat pembahasan.
  • terlalu umum,
  • tidak terkait dengan kesimpulan,
  • tidak terkait dengan masalah/hasil penelitian, atau
  • tidak memunculkan gagasan baru.

D. BAGIAN AKHIR

■ Apa yang ditulis pada Bagian Akhir?

Bagian akhir artikel terdiri atas catatan akhir (endnotes) dan daftar pustaka. Untuk jurnal yang tidak menggunakan catatan kaki (footnote) dapat menggunakan catatan akhir (endnotes) yang berisi keterangan tentang sumber data/referensi atau penjelasan bagian-bagian tertentu dalam artikel. Kalau dicantumkan dalam isi artikel mengganggu koherensi atau alur berpikir.

■ Bagaimana menulis catatan akhir?

Tata cara menulis catatan akhir sama dengan membuat catatan kaki. Bedanya hanya pada peletakannya, catatan kaki ditempatkan pada halaman yang sama dengan kata/pernyataan yang perlu diberi keterangan, sedangkan catatan akhir penjelasan itu ditempatkan pada akhir tulisan sebelum daftar pustaka.

Kata atau pernyataan yang perlu diberi penjelasan diberi tanda dengan nomor penanda, kemudian masing-masing penjelasan ditempatkan pada akhir artikel berurutan sesuai dengan nomor penanda yang diberikan. Perlu juga diperhatikan bahwa ada jurnal yang tidak menggunakan catatan kaki dan catatan akhir. Penulis artikel harus mengikuti petunjuk penulisan artikel masing-masing jurnal.

  • Bagaimana cara menulis Daftar Pustaka?

Dalam menuliskan daftar pustaka, perlu diperhatikan hal-hal berikut,

  • Tidak semua rujukan pada daftar pustaka laporan lengkap penelitian dicantumkan sebagai daftar pustaka artikel.
  • Hanya rujukan yang disebut dalam  tubuh artikel yang dicantumkan daftar pustaka.
  • Daftar pustaka yang digunakan sebaiknya semutakhir mungkin.
  • Tata cara penulisan daftar pustaka mengikuti sistem yang diatur pada petunjuk penulisan masing-masing jurnal.

Apa yang perlu dilakukan penulis setelah selesai menulis artikel?

Penulis hendaknya membaca dan menyunting artikel berulang kali untuk meyakinkan hal-hal berikut.

  • Terdapat keterkaitan isi antarkalimat dalam setiap paragraf.
  • Terdapat keterkaitan isi antarparagraf.
  • Terdapat koherensi isi keseluruhan artikel.
  • Bahasa yang digunakan lugas, jelas, serta dapat dipahami dengan baik/komunikatif.
  • Tata cara penulisan sudah mengikuti ketentuan petunjuk penulisan jurnal yang dipilih.
  • Tidak terdapat kesalahan dalam menggunakan kaidah bahasa (tata bahasa, ejaan, dan tanda baca).
  • Tidak terdapat definisi atau penjelasan konsep atau teori yang pembacanya sudah tahu karena mereka juga adalah ilmuwan di bidang yang sama.
  • Tidak terdapat penggunaan istilah atau kalimat yang dapat mengarah pada plagiarisme.
  • Tidak terdapat data dalam tabel, grafik, atau diagram yang tidak jelas atau membingungkan.

Demikian panduan mengenai mengenai apabila membutuhkan layanan pembuatan jurnal sinta untuk menghemat waktu anda. Dapat menghubungi admin ruang jurnal


Sumber: Sitepu, B. P. (2016). Pedoman Menulis Jurnal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kontak Sekarang

Daftar Jurnal

Latest Post

This will close in 20 seconds